Berita

Rencana Tata Tanam 2020: Mundur Tapi Optimis

Kamis, 12 Desember 2019

Musim kemarau yang cukup panjang di tahun 2019 ini masih menjadi bahan pembicaraan yang menarik. Hal ini tampak dalam diskusi pada acara Rapat Kerja Komisi Irigasi Kabupaten Gunungkidul, yang dilaksanakan Selasa (10/12) lalu di Gedung KPN Tunas Harapan Wonosari. Beberapa peserta menyampaikan, kemarau yang cukup panjang menyebabkan banyak sumber air kering. Sungai dan bendung yang ada kebanyakan juga tidak menyisakan air, karena daya tampungnya berkurang oleh tebalnya walet. Kemarau panjang juga menyebabkan mundurnya masa tanam bagi petani.
Rapat kerja Komisi Irigasi yang diagendakan membahas rencana masa tanam tahun 2020, juga membahas berbagai hal kebutuhan untuk pertanian, seperti pemanfaatan sumber air, masalah pemeliharaan jaringan, dan lainnya. Dalam pembukaannya, Bappeda berharap ada optimalisasi kinerja Komisi Irigasi sesuai dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri PUPR. Paparan dari Dinas Pertanian dan Pangan terutama menyampaikan program-program yang akan dilakukan pada tahun 2020, yang mencakup pengembangan sumber air untuk pertanian, pembangunan sumur dangkal dan penyediaan pupuk irigasi, serta kesiapan musim tanam mendatang. Paparan Dinas PUPRKP menekankan fungsi dukungan infrastruktur untuk pertanian, seperti pembangunan jaringan, serta operasi dan pemeliharaan jaringan. Sesi diskusi dan tanya jawab diwarnai pertanyaan seputar beberapa sumur bor yang belum dimanfaatkan dan adanya konflik pemanfaatan sumber air, serta kebutuhan untuk keruk walet yang menjadi masalah di kebanyakan bendung.
Dalam pembahasan agenda utama, penyusunan rencana tata tanam 2020, dipastikan ada keterlambatan masa tanam dari tahun sebelumnya. Sebagian peserta mengemukakan, curah hujan yang turun di awal Desember ini belum merata di semua wilayah, sehingga ada beberapa wilayah yang masa tanamnya mundur. Meskipun masa tanam mundur, para peserta optimis bahwa tahun 2020 kegiatan pertanian akan lebih baik. Semoga. (Bid-Air)

***