Hari Air Dunia 2020: Ketahanan Air dan Tantangan Perubahan Iklim
Tak terasa waktu cepat berjalan. Kita sudah melewati pertengahan bulan Maret. Ada peristiwa penting yang selalu diperingati di bulan Maret. Ya, tanggal 22 Maret adalah Hari Air Dunia atau World Water Day. Hari Air Dunia Tahun 2020 berada dalam situasi darurat Covid-19 yang melanda di berbagai negara. Tulisan ini mengajak masyarakat untuk secara ringkas mengenal dan memahami apa dan bagaimana Hari Air Dunia itu, serta apa yang bisa kita lakukan.
Secara historis, ide peringatan Hari Air Dunia (World Water Day) secara resmi diumumkan pada acara Sidang Umum PBB pada 22 Desember 1992 di Kota Rio de Janeiro, Brazil. Diputuskan oleh negara-negara anggota PBB bahwa Hari Air Dunia (World Water Day) diperingati tiap tanggal 22 Maret, dan dimulai sejak tahun 1993.
Tema Hari Air Dunia 2020 adalah Ketahanan Air dan Tantangan Perubahan Iklim. Tema ini diangkat untuk mengingatkan masyarakat akan ancaman perubahan iklim. Air sebagai unsur esensial bagi semua makhluk hidup di muka bumi. Namun, sumber daya air terancam akibat pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim. Perubahan iklim merupakan fenomena global yang ditandai perubahan suhu dan pola curah hujan di bumi.
Perubahan iklim terjadi karena meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di lapisan atmosfir bumi, seperti karbondioksida, metana dan nitrogen. Emisi gas rumah kaca dalam jumlah banyak ini membuat energi panas matahari menjadi terperangkap di lapisan atmosfer, sehingga menyebabkan cuaca ekstrim, seperti badai el-Nino, hujan yang terus menerus, kekeringan, dan naiknya permukaan air laut. Perubahan iklim juga disebabkan polusi udara, pembangunan gedung yang tidak ramah lingkungan, membuang sampah sembarangan, dan perilaku tidak ramah lingkungan lainnya. Perilaku manusia yang tidak ramah lingkungan membuat dampak perubahan semakin luas.
Akibat perilaku manusia ini menyebabkan penurunan kualitas air. Jika tidak segera sadar, ketersediaan air akan semakin menurun. Solusi penurunan sumber daya air ini adalah dengan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan, terjangkau dan digunakan pada skala tertentu. Upaya yang dilakukan adalah dengan memperluas daerah tangkapan air dengan membuat bendungan, embung, dan saluran irigasi.
Menghadapi perubahan iklim tersebut, hal apa saja yang bisa kita lakukan? Harus kita mulai gerakan atau aksi ramah lingkungan. Masyarakat perlu saling mengingatkan dan saling menguatkan untuk mulai berperilaku ramah lingkungan. Banyak aksi ramah lingkungan yang dapat kita lakukan: kegiatan konstruksi yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan, mengurangi sampah melalui gerakan 3R (reduce, reuse, recycle), melakukan konservasi lingkungan, dan bersikap bijak dalam menggunakan air.
Memperingati Hari Air Dunia 2020 ini, pertanyaan ini perlu dijawab dengan tindakan: “Sudahkan Anda berperilaku ramah lingkungan?”
Berita Terkait
- Pembangunan Jembatan Pucung
- Penyaluran Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) APBD Tahun 2024
- DPUPRKP Gelar Apel Peringatan Hari Otonomi Daerah ke XXVIII
- Forum Jasa Konstruksi Kabupaten Gunungkidul : E-Catalogue Konstruksi
- Sosialisasi AHSP Permen PUPR Nomor 8 Tahun 2023 (Bidang Cipta Karya) serta Pengenalan Produk Baja Ringan dan Genteng Beton